Sabtu, 12 Mei 2012

Terduga Teroris Ditangkap Saat Adiknya Dilahirkan
 
 Rudy Hartono, ayah terduga teroris RDF yang ditangkap anggota Densus 88, Jumat (11/5/2012) siang, saat mendatangi Mapolresta Solo di hari yang sama.
SOLO — Orangtua RDF (17), Rudy Hartono (44), hanya bisa pasrah saat mendapat kabar dari tetangganya bahwa anak sulung dari lima bersaudara itu ditangkap petugas Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/5/2012).

Saat RDF ditangkap, Rudy tengah berada di rumah sakit untuk menunggui istrinya, Sri Rejeki (40), yang sedang melahirkan anaknya yang kelima. Anak kelima Rudy tersebut lahir berjenis kelamin laki-laki dan lahir dengan kondisi kurang stabil. Sambil berkaca-kaca, Rudy berharap anak bungsunya tersebut bisa sehat.

Seusai mendengar kabar mengejutkan tentang RDF, Rudy mendatangi Markas Polresta Solo didampingi Humas Laskar Umat Islam Surakarta Hendro Sudarsono untuk mengklarifikasi penangkapan tersebut. Setelah mendapat konfimasi bahwa benar Densus 88 telah menangkap RDF dengan dugaan aksi terorisme, Rudy mendesak polisi supaya tidak menganiaya anaknya karena ada luka tangan akibat tabrakan tiga tahun lalu.

Rudy masih tidak percaya kalau anaknya terlibat terorisme. Menurutnya, setelah anaknya pulang dari Bandung sebagai karyawan restoran tiga tahun, RDF aktif di masjid dan tidak ada kaitannya dengan terorisme. "Anak saya ini tidak lagi sekolah setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Karena saya tidak ada biaya, terpaksa dirinya putus sekolah dan bekerja. Dia pernah bekerja di Bandung berjualan ayam selama tiga bulan," kata Rudy, yang berprofesi sebagai pedagang angkringan tak jauh dari rumahnya.

RDF ditangkap di dekat rumahnya di kawasan Semanggi, Solo, Jumat siang. Penangkapannya diwarnai keributan karena warga mengira petugas Densus 88 yang menangkapnya justru dikira hendak membuat keributan di kampung tersebut.

Di hari yang sama, aparat Densus 88 juga membekuk tersangka lain bernama Tg (21) alias Parkit, warga Gunungan, Giri Roto, Ngempak, Boyolali, saat ia menjaga parkir di Blok 3, Pasar Legi, Kota Solo. Tg dan RDF diduga terlibat terorisme jaringan Medan dan komplotan pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton, Jebres, Solo.